Nah, kali ini kita coba mengenal
Sianida lebih dekat dan pertolongan bagi korban keracunan sianida tersebut.
Sianida adalah senyawa kimia yang
mengandung gugus siano C ≡ N, dengan atom karbon terikat-tiga ke atom nitrogen.
Pada sianida anorganik, seperti natrium sianida dan kalium sianida, gugus CN
ada sebagai ion sianida poliatomik yang bermuatan negatif (CN−); senyawa ini,
yang merupakan garam dari asam sianida, adalah senyawa yang sangat beracun. Ion
sianida bersifat isoelektronik dengan karbon monoksida dan nitrogen molekuler.
Sodium sianida (NaCN), atau kerap
disebut juga potasium sianida,banyak digunakan untuk menangkap ikan hias bagi
akuarium air laut, membersihkan tambak sebelum menyebar kan bibit baru, melebur
emas, dan menyepuh logam.
Sianida adalah racun yang
mematikan jika masuk ke dalam tubuh manusia, sehingga harus disimpan secara
baik dan hati-hati, jauh dari jangkauan anak-anak. Setelah menyentuh sianida,
tangan harus segera dibilas hingga betul-betul bersih. Gas sianida (cyanogen
(CN)2) bahkan lebih mematikan, jadi benar-benar tidak boleh terhirup
sama sekali. Demikian pula, jangan hirup udara dari dalam kantung atau tempat
penyimpanan lain yang mengandung debu-debu sianida atau tablet sianida yang
basah oleh air laut. Dan saran yang terbaik adalah, sebaiknya hindari sama
sekali pemakaian Sianida. Sesuai kata pepatah “lebih baik mencegah dari pada
mengobati”
Namun jikapun kita terpaksa
menggunakan sianida, kita harus mengenal lebih dulu tentang gejala-gejala keracunan sianida. Keracunan Sianida mungkin
terjadi ketika korban bersentuhan langsung dengan sianida. Gejala yang timbul
antara lain; susah bernafas, detak jantung melemah dan tidak teratur, serta
wajah dan bibir membiru. Jika bertambah parah, korban akan tidak bisa bernafas
sama sekali, dan detak jantung berhenti, yang diikuti kejang-kejang. Nafas penderita
keracunan sianida seringkali berbau harum.
Setelah kita sadar tentang gejala
keracunan sianida, kita juga mesti sadar tentang pengobatan korban racun
sianida.
Untuk pengobatan. Beritahu segera
dokter atau perawat, jika terkena sianida perawatan kepada sikorban harus
langsung diberikan. Ada tiga cara pengobatan yang diberikan, yaitu;
1. pemberian infus sodium nitrit
3% dengan dosis sebagai berikut: untuk orang dewasa 10 mL selama 5 menit dan
untuk anak-anak 10 mg per kilogram.
2. pemberian infus sodium thiosulfat
25% dengan dosis sebagai berikut: untuk orang dewasa 50 mL selama 10 menit,
sedangkan untuk anak-anak 0,7 mg per kilogram.
3. pemberian amyl nitrit dengan
cara dihisap. Setiap dua menit sekali, korban harus mengisap amyl nitrit selama
30 detik. Selain itu, berikan bantuan pernafasan menggunakan oksigen atau
pernafasan buatan.
Tiga cara pengobatan korban
keracunan sianida sebagai pengetahuan aku pribadi, dan rekan-rekan semua. Tulisan
ini saya kutip dari Buku Panduan Pelestarian Terumbu Karang dengan judul “Selamatkan Terumbu Karang Indonesia”
edisi bahasa Indonesia oleh; Tries B. Razak dan Kartika L.M.A Simatupang, pada
halaman 101 dan 102.
0 Response to "Tiga Cara Pertolongan Bagi Korban Keracunan Sianida"
Post a Comment