Kebanyakan para traveler dominan
memilih pantai-pantai di Aceh, seperti Sabang, Lhok Nga, Lampu’uk. Itu cuma beberapa
contoh pantai yang banyak di kunjungi traveler dan masih banyak pantai-pantai
lain yang juga menjadi pilihan wisatawan ke Aceh. Memang tidak diragukan
keindahan pantai-pantai Aceh. Pesona bawah laut yang sangat beragam membuat wisatawan
berdecak kagum, itu terbukti dari
wisatawan lokal dari Indonesia sendiri dan juga dari mancanegara yang betah
untuk liburan dipantai Aceh. Tidak kalah keren juga diatas permukaan laut yang
menyajikan berbagai kekaguman. Apalagi setelah musibah tsunami menerjang Aceh,
Surving juga telah menjadi olahraga yang trend di pantai Lhok ‘nga untuk menikmati ombak
yang mengalun berirama di hamparan laut.
Tapi aku disini sebagai manusia
yang hobi mendaki gunung menyarankan kepada traveler untuk tidak mengabaikan
pesona Gunung-gunung disini. Keindahan dan keberagaman ekosistem dibelantara hutan Aceh tidak kalah dari laut. Bahkan pegunungan
dan hutan Aceh menjadi objek penelitian ilmuan-ilmuan muda dari berbagai
penjuru dunia. “Menikmati pesona dari
atas ke bawah lebih puas dibandingkan dari bawah ke atas” begitulah prinsipku
sebagai seorang pendaki yang amatiran. Mata akan biasa saja saat melihat gunung
dari pantai, tapi jika kamu melihat pantai dari ketinggian puncak-puncak gunung
“wow amazing” begitulah lebih kurang
yang akan terjadi ekspresinya.
Memilih pegunungan Aceh seperti
Leuser, Burni Telong, Klieten, Seulawah Agam, Glee Raja tidak akan membuat
suasana traveler anda kecewa. Itu beberapa gunung yang bisa aku sebutkan disini,
masih banyak gunung-gunung lainnya yang berjejeran di Aceh untuk anda nikmati.
Pesan dari aku, apapun
pilihan tempat kita berwisata ikutilah aturan budaya dan adat serta hukum yang
berlaku didaerah tujuan wisata. Tetap jaga kelestarian alam dengan tidak
membuat tempat tujuan anda cacat oleh ulah kita manusia, hal yang paling kecil
adalah jangan pernah buang sampah sembarangan baik itu di laut, gunung, hutan,
sumber air, walaupun disekitar-kita penuh sampah, buanglah sampah pada tempat
yang telah disediakan. Alam sebagai tempat tinggal seluruh makhluk hidup jangan
hancur hanya untuk kita menikmatinya. Biasakan yang benar dan jangan benarkan
yang biasa.
0 Response to "Jangan Tunggu Waktu Untuk Jelajah Bumi Aceh"
Post a Comment