Mungkin orang berpendapat: Apa
susahnya hanya menjadi seorang Pecinta Alam. Modal mendaftar diri di
organisasi-organisasi pecinta alam yang sudah tersebar hampir semua kampus
bahkan sekolah-sekolah di Indonesia. Kemudian ikut proses pendidikannya. Beberapa
orang berpikir Mahasiswa Pecinta Alam itu adalah segerombolan ‘serdadu’ mahasiswa/siswa
yang hanya punya hobi mendaki gunung, arung jeram, menelusuri gua ataupun
panjat tebing. Memang tidak sepenuhnya salah pemikiran itu.
Tidak mudah untuk menyandang
status sebagai pecinta alam. Pecinta alam bukanlah hanya sebagai kebanggaan
bahwa kamu adalah seorang pendaki gunung- gunung tinggi ataupun seorang skiper
saat arung jeram. Tapi yang sebenarnya dasar Mahasiswa/siswa
Pecinta Alam Secara umum dididik menjadi jiwa yang tangguh dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan hidup. Bukan sekedar mendaki gunung-gunung tinggi, tapi peduli terhadap
keadaan lingkungan sekitar. Bukan hanya mencari kepuasaan batin saat mendayung
perahu menembus jeram-jeram, tapi menjadi leader
dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Jika kamu mengaku pecinta alam
tanyakan pada diri kita masing-masing.
Apa yang sudah kita lakukan kemarin, hari ini, dan apa yang akan kita lakukan
kedepannya dalam menjaga kelestarian lingkungan. Baik itu flaura ataupun fauna.
Atau mungkin kita sendiri yang mengaku sebagai pecinta alam malah menjadi yang
melakukan vandalisme di bebatuan, pepohonan dan menjadi penghasil sampah di
gunung-gunung yang pada dasarnya bersih.
Cintailah alam sebagai bagian
dari dirimu. Teruslah menjadi pendaki atau pengarung yang konservatif. Jadikan
hobimu bermanfaat untuk lingkungan sekitar kita. Kamu adalah pelopor untuk
orang lain dalam menjaga lingkungan dari kehancurannya. Dan kamu akan layak
disebut pecinta alam.
0 Response to "Pecinta Alam"
Post a Comment