SEMALAM KU BERPIKIR: ADA JALAN TANPA UJUNG DI INDONESIA

Sial!!! Kuat dugaan nyamuk-nyamuk yang tinggal dirumahku tanpa ku pungut biaya, sadar kalau aku anak yang jarang pulang dan tidur dirumah. Itu terbukti dengan serangan mereka yang tak pernah lelah menghujam kulit ini yang memang sok eksotis kata cewek-cewek manis yang pernah aku jumpai. Ya, memang aku jarang pulang kerumah sejak kuliah, walau hanya untuk singgah tengok kamar ku yang tak berpenghuni lagi. Namun, juga bukan sungguh kebetulan kehadiran ku dirumah malam ini . Ibunda tercinta ku sedang dilanda sakit. Jadi aku wajib dirumah, walaupun cuma untuk dilihat wajah sengok ku oleh ibu. Setidaknya, walau tak pernah aku ungkapkan. Saat-saat seperti ini ada yang sadar bahwa; Aku anak yang benar cinta keluarga”

Duduk sendiri dikamar bagai ayam mengeram tanpa tahu kapan akan pecah itu telur. Sesekali juga ke dapur-kamar mandi dan kembali kekamar. Itu aktivitas yang menguasai ku malam ini. Tak bisa di elak rasa suntuk mengambil alih pikiran ini.

Dalam suntuk gundah merana, Ku hidupkan laptop kerja kakak ku, ku cari file MP3 dan ku hidupkan secara random di Winamp-nya. Setelah beberapa lagu berjalan, mata mulai merasa  berat bagai diberi beban. Perlahan tertutup hingga hampir saja kesadaran hilang hanya karena lagu. Tetiba sebuah nyanyian dari (Bang) Iwan fals yang tak pernah aku tahu judulnya, mendayu manja kasar menghantam imajinasi ku yang hampir terbius tidur.

Dari gunung ke gunung
Menembus kabut lembah dan jurang
Melewati hutan pinus, melewati
jalan setapak
Mendengar gesekan daun dan
burung-burung
Menikmati aroma tanah dan
segarnya udara
Jauh dari kebingungan sehari-hari
Aku dapat lepas teriak
Aku dapat bebas bergerak
Lirik dan khas suara Iwan Fals rasanya telah meniadakan rasa kantuk, dan kemudian menghadirkan khayal dan lamunan nostalgia perjalanan hidup beberapa tahun silam hingga malam tadi. Tak ku tahu Jarum jam sudah menunjuk arah berapa, juga tak ada hasrat untuk melongo keluar melihat seberapa tinggi bulan sudah berjalan atau bahkan seberapa gelap malam tanpa ditemani bulan. Lagu yang sedang dinyanyikan sang (Abang) Iwan Fals, benar-benar membenamkan lamunanku kedasarnya, hingga tertulis sebuah lamunan yang ku juduli ADA JALAN TANPA UJUNG DI INDONESIA.

Indoensia Kaya

Berawal dari bergabung dalam Organisasi Pecinta Alam dikampus, aku mulai cinta pada hobi; menjelajah, mendaki gunung, tidur di hutan dan menunggu matahari diketinggian bumi hingga cinta pada Negeri. Beberapa gunung di Aceh sudah pernah aku rasa dinginnya cuaca, kelamnya hutan bahkan hingga liarnya alam ciptaan Tuhan. Serasa bangga menjadi seseorang yang jatuh cinta pada hobi. Walaupun hobi ini yang seberapa orang menganggap menjadikan aku seperti sekarang ini, tanpa gelar sarjana. Bahkan mereka dari seberapa itu berani memberi wejangan-nasehat yang membuat ku sering tersenyum kecil untuk aku tanggapi.

Ya, hobi yang hanya dilihat sebagai kesalahan dan sekedar hobi. Jarang ada yang berpendapat “hobi akan menjadi kenikmatan hidup yang sederhana”. Tak pernah ada yang mengorek “apa tujuan hidupnya dan hidup orang disekelilingnya” yang mereka pikir hanya “jalan hidup yang dijalankannya juga jalan bagi mereka lainnya”. Tak ada yang memprioritas kenyamanan diatas kesenangan. Satu kalimat yang ku bijakkan untuk kamu yang masih mencoba menasehati ku untuk hal itu juga untuk kalian yang “stuck” punya pikiran seperti itu; “Senang didunia tanpa kenyamanan adalah keputusasaan hidup yang kau topengi dengan kebahagiaan palsu.” Beuh!!! Serasa motivator akunya.

Kembali kedasar lamunan aku. Seusia mimpi yang telah aku cantumkan sebagai pilihan jalan hidup, banyak yang belum  terealisasi. Mungkin satu alasan bagi orang disekeliling mencemooh bahkan menganggap diluar kemampuan ku. Dalam do’a, tak pernah kutanyakan pada Tuhan, “kapan impian-impian ini membungkam keraguan yang diciptakan”? yang aku lakukan adalah berpikir dan berusaha untuk menemukan jalan baik menuju mimpi ini.

Aku sebagai pribumi, pantas menyapa setiap pelosok Negeri ini. Setidaknya, ada jengkalan tanah yang mengenal kala aku dikubur nantinya. Hobi adalah mainan kesenangan, tapi aku telah merubahnya menjadi sebuah jalan hidup liar yang nyaman. Menelusuri dan mendokumentasi perjalanan mengenal Gunung, Hutan, Sungai, Laut sebagai ciptaan Tuhan yang Esa dan juga Budaya warisan moyang akan menghidupkan hobi dan hidup ini sendiri. Hobi bukanlah sekedar hobi, hobi adalah kehidupan. Dari segalanya yang telah menjadi pengalaman. Banyak hal yang belum tercapai. Banyak tirai indah anugerah Tuhan di Indonesia yang belum tersibak. Itu sesuai dengan sebuah tulisan mimpi yang kujuduli dengan IndonesiaBisa Terlihat Lebih Kecil Dari Sebenarnya Ketika Mimpi Ini Terjawab. Karena sungguh, Indonesia punya jalan tak berujung, dari Sabang Sampai Merauke, tak ada awal tak berujung, yang ada hanya terus tersambung menjadi satu Negeri.
  
Bagi ku, Jalan hidup terlalu sempit hanya sekedar untuk membiayai dan menghidupi jiwa yang menunggu mati. Untuk apa hidup hanya untuk makan dan tidur nyenyak. Dunia terlalu suci untuk dikotori jiwa yang penuh benci dan iri. (Sampai jumpa kelak, dimanapun di Negeri ini)

0 Response to "SEMALAM KU BERPIKIR: ADA JALAN TANPA UJUNG DI INDONESIA"

Post a Comment